Jumat, 30 Desember 2011

Sunan Ampel


Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnay ia di kenal dengan nama Raden Rahmad. Ia Lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri di identikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim.Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya ( Daerah Wonokromo ).
Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau jawa pada tahun 1443 M bersama Sayyid Ali Murtadlo,sang adik. Tahun 1440 M sebelum ke jawa,mereka singgah dulu di Palembang. Setalah tiga tahun di Palembang kemudian ia melabuh di daerah Gresik. Di lanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya,seorang putri campa bernama Dwarawati,yang di persunting salah seorang Raja Majapahit yang beragama hindu yang bergelar Sri Kerta Wijaya.
Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia di karuniai bebrapa putera dan puteri. Di antaranya yang menjadi penerusnya adalah sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika kesulatanan Demak ( 25 KM arah selatan Kota Kudus ) hendak di dirikan,Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Fattah,putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit,untuk menjadi sultan Demak tahun 1475 Masehi.
Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang di hadiahkan Raja Majapahit,ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya.Pada pertengahan abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara.Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Fattah. Para santri tersebut kemudian di sebar untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.
Sunan Ampel menganut fikih Madzab Hanafi. Namun,para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “ Mo Limo “  ( Moh Main, Moh Ngombe, Moh Maling, Moh Madat, Moh Madon ). Yakni seruan untuk “ tidak berjudi, tidak minum minuman keras,tidak mencuri,tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina “.
Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan di makamkan di sebelah barat Masjid Ampel,Surabaya.

By Lintang Kelana. Smtr 1 / KPI / DAKWAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar